Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana perempuan Dusun Lame Banding Agung Semende memiliki keterikatan serta ketergantungan pada tanah, kopi dan wilayah adatnya sebagai bagian dari subsistensinya. Bila dihilangkan haknya atas tanah, maka hilanglah kehidupan perempuan. Trauma yang sangat dalam dialami perempuan adat yang mengalami pengalaman rumahnya di bakar, kopinya dirampas, tidak mendapatkan akses atas layanan publik dan program-program pembangunan, anggota keluarga dikriminalisasi, dan diadili oleh pengadilan yang tidak fair. Dinas Kehutanan Kabupaten Kaur berikut Polhut TNBBS, Polres Kaur, Pengadilan Bintuhan, dan Pemda Kaur merupakan pihak-pihak yang mendiskriminasi masyarakat secara sistemik.
Khairina W, Valinda V. 2015. Sampah Kecil Berpendayung Bamboo: Tutur Perempuan Adat Dusun Lame Banding Agung Semende dalam Memperjuangjan Tanah Airnya. Bogor (ID): Sajogyo Institute.