Mereka Tidak Tidur, Hanya Berganti Wajah Masyarakat Hukum Adat di Kepulauan Aru Versus PT Menara Group Paska Inkuiri Nasional KOMNAS HAM

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Mereka tidak tidurKulit yang terpapar terik sinar matahari dan udara dingin yang menusuk pada malam hari. Mata dimanjakan dengan panorama alam nan hijau dan asri. Hidung yang mencium aroma khas laut dan pantai. Telinga yang mendengar terpaan ombak dan suara satwa-satwa yang langka nan unik. Lidah akan dimanjakan dengan ikan-ikan segar pilihan yang baru ditangkap dari persembunyiannya. Kita dimanjakan dengan berbagai keindahan alam ini bila mengunjungi kepulauan Aru. Ya, tidak salah jika kemudian Alfred Russel Wallace dalam perjalanannya ke Kepulauan Aru tahun 1857 mengungkapkan beragam kekagumannya itu yang tertulis dalam sebuah buku tebal mengenai Nusantara. Rasa kagum Wallace pada tahun 1857, masih terus bisa dirasakan saat ini.

Syam M, Winni T, Teluwun AG. 2015. Mereka Tidak Tidur, Hanya Berganti Wajah Masyarakat Hukum Adat di Kepulauan Aru Versus PT Menara Group Paska Inkuiri Nasional KOMNAS HAM. Bogor (ID): Sajogyo Institute.

Scroll to Top