Pengumuman Beasiswa Studi Agraria dan Pemberdayaan Perempuan

Bagikan

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Poster 1

PENGUMUMAN BEASISWA
Studi Agraria dan Pemberdayaan Perempuan

Sajogyo Institute
2015-2016

Pengantar

Sajogyo Institute membuka peluang bagi para perempuan untuk memperoleh beasiswa studi agraria dan pemberdayaan perempuan pada desa-desa di enam provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Beasiswa ditujukan untuk melahirkan seorang etnografer fasilitator bagi Lingkar Belajar Perempuan sekaligus pembelajar. Para penerima beasiswa akan dididik dan dilatih sebelum akhirnya bertanggungjawab sebagai fasilitator yang memfasilitasi Lingkar Belajar Perempuan pada desa-desa terpilih yang menghadapi krisis sosial ekologi. Mereka juga diharapkan mampu  merekam pengetahuan dan dinamika pegiat LBP melalui penulisan  etnografi dan photovoices.

Studi ini akan diampu oleh Noer Fauzi Rachman dan Siti Maimunah. Penyiapan fasilitator desa sekaligus seorang pembelajar ini disusun dalam dua tahapan. Pertama, satu bulan lokakarya kelas yang diselenggarakan di Kota Bogor dan Kabupaten Garut dengan dipandu oleh  Noer Fazi Rachman merupakan penulis  buku “Panggilan Tanah Air (2014).” Ia juga dikenal sebagai guru reforma agraria dan  telah menghasilkan banyak karya tentang perubahan dan gerakan agraria. Ia juga pendiri Konsorsium Pembaruan Agraria sekaligus peneliti Sajogyo Institute. Sementara, Siti Maimunah merupakan penulis “Mollo, Pembangunan dan Perubahan Iklim (2015)” dan juga dikenal sebagai aktivis Jaringan Advokasi Tambang dan peneliti Sajogyo Institute.

Keunggulan Beasiswa

Peserta akan dilatih menjadi etnografer sekaligus fasilitator Lingkar Belajar Perempuan. Peserta memperoleh pengalaman berharga bekerja bersama para perempuan di wilayah di mana komoditas global (tambang, sawit, logging dan lain-lain) diproduksi. Peserta akan menjadi saksi bagi proses reorganisasi ruang yang berubah dari waktu ke waktu untuk melayani produksi komoditas global. Hal istimewa lainnya, selama pelatihan dan belajar di lapang, peserta akan dilayani mentor baik aktivis, akademisi maupun praktisi yang berpengalaman di lapang dan menghasilkan karya-karya etnografi tentang agraria dan perempuan.

Syarat Mendapatkan Beasiswa:

  1. Lolos seleksi administrasi (lihat persyaratan) dan wawancara;
  2. Bersedia mengikuti Kursus Pembekalan Lapang selama sebulan;
  3. Bersedia ditempatkan belajar di lapang selama 2 musim (12 bulan).

Persyaratan Seleksi :

  1. Perempuan maksimal berusia 30 tahun;
  2. Sarjana S1, diutamakan humaniora dan sosial politik;
  3. Bersedia tinggal selama satu tahun di kawasan terpencil;
  4. Berpengalaman dalam penelitian atau pendampingan komunitas setidaknya 1 tahun;
  5. Menyerahkan daftar riwayat hidup, surat motivasi, surat lamaran dan surat rekomendasi;
  6. Menyerahkan contoh karya tulis minimal 800 kata.

Keterangan

  1. Surat rekomendasi berisi rekomendasi, dalam hal ini, ditulis oleh aktivis, akademisi dan praktisi tentang nilai tambah dan kapasitas seseorang yang ingin mendaftar fasilitator. Diusahakan bahwa pemberi rekomendasi pernah bekerja bersama atau mengetahui pengalaman seseorang yang diberi rekomendasi;
  2. Surat motivasi berisi tentang keinginan dan cita-cita yang ingin dicapai melalui proses belajar menjadi fasilitator. Di dalamnya, ia juga mencantumkan penjelasan mengapa tertarik mendaftarkan diri dalam Studi Agraria dan Pemberdayaan Perempuan?

Download dalam format pdf di sini

2 komentar untuk “Pengumuman Beasiswa Studi Agraria dan Pemberdayaan Perempuan”

  1. salam sejahtera

    Perkenalkan saya Dewi Sartika, saya ingin mengikuti program beasiswa ini.
    kiranya saya bisa dibantu tdiberikan informasi lebih lanjut tentang cara mendaftar sebagai calon penerima beasiswa

    1. Terimakasih Mbak Ikha atas kunjungan ke website kami, sajogyo-institute.org. Sebelumnya kami sampaikan, bahwasanya program beasiswa Studi Agraria dan Pemberdayaan Perempuan telah ditutup pada bulan Desember 2015 tahun lalu, para peserta yang telah terjaring/seleksi telah mengikuti kelas metodologi dan sudah hampir 1 semester di lapangan untuk melakukan studi penelitiannya. Semoga dilain kesempatan, mbak ikha bisa bergabung dengan kami. Sajogyo Institute, yang berlokasi di Jalan Malabar 22, Bogor sangat terbuka untuk teman-teman masyarakat semuanya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya

Scroll to Top