Kolom

Akar Masalah dan Konflik Agraria

Tulisan ini sebelumnya telah mengalami proses penyuntingan dan telah dipublikasikan oleh Tempo. Tulisan ini dapat dilihat dalam laman  https://kolom.tempo.co/read/1179148/akar-masalah-dan-konflik-agraria Eko Cahyono Peneliti Sajogyo Institute Dua pekan lalu, Koran Tempo menyajikan komentar dan pendapat berbagai pihak mengenai ragam persoalan agraria. Namun sedikit yang menguraikan akar masalahnya. Menurut hemat saya, setidaknya ada tiga akar masalah dan konflik agraria, …

Akar Masalah dan Konflik Agraria Selengkapnya »

Belajar ‘Populisme’

Di Indonesia, pada umumnya orang mudah “latah” (termasuk para pejabat, anggota DPR, ya bahkan sebagian para akademisi), belum memahami benar maknanya sudah ikut-ikutan menggunakan sesuatu istilah. Oleh Gunawan Wiradi Pengantar Tulisan sederhana ini hanyalah sekadar perangsang terutama bagi generasi muda, agar di dalam menggunakan istilah-istilah asing (khususnya lagi istilah ilmiah), perlu pemahaman lebih dulu mengenai …

Belajar ‘Populisme’ Selengkapnya »

Ketika Puisi Menjadi Senjata Petani

Oleh Siti Maemunah Peneliti di Sajogyo Institute Puisi selalu dihubungkan dengan seni, perasaan yang diungkapkan dengan narasi yang simbolis dan indah. Dalam buku ini, penulis menggambarkan perjuangan petani yang keras sebagai perlawanan politik seindah puisi, puitik. Puisi bisa menjadi senjata perlawanan petani. Mohamad Sobary, atau biasa disapa Kang Sobary, memperkenalkan perlawanan petani dalam berbagai penanda …

Ketika Puisi Menjadi Senjata Petani Selengkapnya »

Kasus YY dan Problem Agraria

Kasus perkosaan YY, anak perempuan 14 tahun di Bengkulu yang diperkosa 14 laki-laki, harusnya dilihat lebih dalam sebab musababnya sebagai masalah kemiskinan struktural. SITI MAIMUNAH Peneliti Sajogyo Institute Kasus perkosaan ini sama sekali tidak cukup hanya dipandang sebagai persoalan moral dan mental bobrok para pemuda secara individual dan karenanya tawaran solusinya ”hukuman kebiri”, ”hentikan penjualan …

Kasus YY dan Problem Agraria Selengkapnya »

Pelajaran Dari Kasus Din Minimi

Mohamad Shohibuddin* Setelah setahun lebih angkat senjata, pada 29 Desember 2015 Din Minimi dan puluhan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menyerahkan diri. Hal ini mengkhiri perlawanan mereka yang, uniknya, ditujukan kepada Pemerintah Aceh ketimbang Pemerintah Pusat. Sejak itu perdebatan yang terus mencuat adalah seputar berhak-tidaknya kelompok ini memperoleh amnesti. Padahal, pemberian amnesti hanyalah penyelesaian …

Pelajaran Dari Kasus Din Minimi Selengkapnya »

Ekologi Politik Komunitas Mollo

Indonesia merupakan negara yang memiliki risiko tinggi akibat perubahan iklim. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya berbagai bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim dan bencana ekologis akibat ulah manusia yang penanganannya terhambat oleh perubahan iklim. Oleh Mia Siscawati Judul: Mollo, Pembangunan dan Perubahan Iklim: Usaha Rakyat Memulihkan Alam yang Rusak Penulis: Siti Maemunah Penerbit: Penerbit …

Ekologi Politik Komunitas Mollo Selengkapnya »

KPK dan Penyelamatan Sumberdaya Alam

Ujung pemaknaan korupsi mesti mampu dilihat hingga pada soal kedaualatan negara atas sumber-sumber utama ekonomi nasionalnya. Sebab makna kerugian negara, akibat dari korupsi di sektor sumberdaya alam yang masih menjadi basis ekonomi nasional, adalah wujud kongkrit pengingkaran mandat Undang-undang Dasar 1945, pasal 33, bahwa seluruh kekayaan sumberdaya alam nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Oleh Eko …

KPK dan Penyelamatan Sumberdaya Alam Selengkapnya »

Desa, Tanah, dan Pasar

Harian Kompas telah mengoyak empat isu strategis terkait desa dalam sebulan terakhir. Ahmad Erani Yustika Pertama, penguasaan lahan di desa sudah tidak dalam genggaman warga desa, tetapi dikuasai pemodal kakap di luar desa (kota). Kedua, desa telah menjadi pasar barang/jasa yang mengalir dari kota (juga komoditas impor) sehingga mekanisme pengisapan ekonomi terus terjadi. Ketiga, rantai …

Desa, Tanah, dan Pasar Selengkapnya »

Jangan Persempit Makna Reforma Agraria

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah memandatkan program reforma agraria di atas tanah seluas 9 juta hektar. Namun, bagaimana perencanaan dan realisasinya secara konkret hingga kini belum ada kejelasan sama sekali. Bahkan draft Peraturan Presiden yang akan mengatur program yang sepenting ini justru penyusunannya ditenderkan ke pihak swasta. Suatu indikasi ketidakseriusan pemerintah! Mohamad …

Jangan Persempit Makna Reforma Agraria Selengkapnya »

Renegosiasi Kontrak dan Akal Sehat

Saatnya Presiden Jokowi melakukan “penyelamatan terpimpin” demi kemaslahatan orang Papua dan kedaulatan negara. Oleh Siti Maemunah Setelah hampir setengah abad meng-eksploitasi Papua, PT Freeport Indonesia/Rio Tinto tak hanya berhasil mengeruk kekayaan alam Indonesia. Lebih jauh, ia juga membuat pengurus negara kehilangan akal sehat. Setidaknya hal itu terlihat dari drama tak bermutu petinggi DPR dengan para …

Renegosiasi Kontrak dan Akal Sehat Selengkapnya »

Scroll to Top