Pengumuman Beasiswa Studi Agraria dan Pemberdayaan Perempuan

PENGUMUMAN BEASISWA Studi Agraria dan Pemberdayaan Perempuan Sajogyo Institute 2015-2016 Pengantar Sajogyo Institute membuka peluang bagi para perempuan untuk memperoleh beasiswa studi agraria dan pemberdayaan perempuan pada desa-desa di enam provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Beasiswa ditujukan untuk melahirkan seorang etnografer fasilitator bagi Lingkar Belajar Perempuan sekaligus pembelajar. Para penerima beasiswa akan dididik …

Pengumuman Beasiswa Studi Agraria dan Pemberdayaan Perempuan Selengkapnya »

Renegosiasi Kontrak dan Akal Sehat

Saatnya Presiden Jokowi melakukan “penyelamatan terpimpin” demi kemaslahatan orang Papua dan kedaulatan negara. Oleh Siti Maemunah Setelah hampir setengah abad meng-eksploitasi Papua, PT Freeport Indonesia/Rio Tinto tak hanya berhasil mengeruk kekayaan alam Indonesia. Lebih jauh, ia juga membuat pengurus negara kehilangan akal sehat. Setidaknya hal itu terlihat dari drama tak bermutu petinggi DPR dengan para …

Renegosiasi Kontrak dan Akal Sehat Selengkapnya »

Peluncuran Buku Falsafah Benih

Benih merupakan salah satu pilar penting dalam diskursus kedaulatan pangan. Disinilah benih dapat dipahami bahwa tak ada kedaulatan pangan jika petaninya tidak berdaulat. Salah satu hal penting dalam kehidupan petani adalah benih. Gagasan tentang benih menjadi falsafah hidup dan kehidupan. Meski tak eksplisit, ada nada kuat prinsip “kedaulatan atas benih” dipesankan dalam buku ini. Tak …

Peluncuran Buku Falsafah Benih Selengkapnya »

Siaran Pers: Video Diskusi Publik Serial “Perempuan Pejuang Tanah Air”

SIARAN PRESS: No. 01/SAINS/PP/11/2015 SAJOGYO INSTITUTE MELUNCURKAN VIDEO DISKUSI PUBLIK SERIAL “PEREMPUAN PEJUANG TANAH AIR” (Bogor, 3 November 2015) Perempuan menghadapai tantangan yang lebih besar dan berlapis saat berupaya menjadi seorang pemimpin dalam situasi krisis sosial ekologis, dibanding laki-laki. Tak hanya harus memperjuangkan “ruang belajarnya” dalam perannya sebagai perempuan dalam keluarga dan komunitas. Pada kawasan-kawasan …

Siaran Pers: Video Diskusi Publik Serial “Perempuan Pejuang Tanah Air” Selengkapnya »

Dhandhanggula untuk Jokowi

Oleh  Brigitta I. Laksmi Suaranya tidak merdu. Bahkan, terdengar serak dan nadanya pun terlalu rendah. Serak terdengar. Estetika bukan menjadi hal penting lagi ketika tembang itu adalah tembang sarat asa pada penghujung penderitaan panjang. Gunarti mendendangkan jeritan hati mereka yang terancam hilang sejarah hidupnya. Akhir Juni lalu, Gunarti dari Komunitas Sedulur Sikep, Sukolilo, Pegunungan Kendeng Utara, …

Dhandhanggula untuk Jokowi Selengkapnya »

Ihwal Hak Komunal atas Tanah

Maria SW. Sumardjono Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal atas Tanah Masyarakat Hukum Adat dan Masyarakat yang Berada dalam Kawasan Tertentu terbit 12 Mei 2015. Setiap kebijakan/peraturan perundang-undangan yang dimaksudkan untuk memperkuat hak-hak masyarakat tentu harus didukung. Meski demikian, agar peraturan ini …

Ihwal Hak Komunal atas Tanah Selengkapnya »

Konflik Agraria, Kemiskinan dan Kapitalisme

Belakangan ini kita disuguhi potret pilu kekerasan berbasis konflik agraria terhadap masyarakat petani miskin pedesaan oleh suatu kolaborasi ‘tangan-tangan’ pemilik modal (perkebunan, kehutanan dan tambang) dan negara (beserta aparatus keamanannya) yang kembali semarak muncul, misalnya, kekerasan atas ibu-ibu petani oleh Semen Indonesia di Rembang (Jateng) dan kriminalisasi 3 petani/nelayan miskin di Ujung Kulon Banten, masyarakat …

Konflik Agraria, Kemiskinan dan Kapitalisme Selengkapnya »

Kasus Rembang dalam Perspektif Hukum Islam

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan ang benar). QS. Ar-Rum (30): Ayat 41 Muhammad Al-Fayyadl Secara faktual, pada kenyataannya tidak ada operasi pertambangan yang tidak menimbulkan dampak negatif dan merusak terhadap alam dan …

Kasus Rembang dalam Perspektif Hukum Islam Selengkapnya »

Diskusi: Refleksi Biak & Pertambangan Semen

Dua orang ilmuwan perguruan tinggi ternama, memberi “kesaksian sebagai ahli“, bahwa, pertambangan semen di pegunungan Kendeng nantinya tidak akan merusak daur ekologi. Banyak pihak segera menyanggah, kalau kesaksian itu sangat mengada-ada. Lebih jauh, berbagai sangkaan terus berkembang, tentang betapa parahnya “pelacuran” akademik di Indonesia. Di bagian barat pulau Jawa, beberapa “cermin” kenyataan memperlihatkan, betapa merusaknya …

Diskusi: Refleksi Biak & Pertambangan Semen Selengkapnya »

Diskusi: Refleksi-Belajar Bersama Orang Talang Mamak

Pengetahuan suka dikira sebagai jalan keluar, membuat beban menjadi lebih ringan. Banyak hal praktis dan kemudahan, berkat penguasaan pengetahuan. Padahal kini, pengetahuan modern yang dianggap paling maju, mendatangkan berbagai kesenangan, sekaligus, justru menjadi pangkal dari berbagai masalah. Ironi pengetahuan; ketika pengetahuan menjadi jalan perebutan kekuasaan dan pelaziman libido modernitas. Hari ini, masih adakah suatu cara …

Diskusi: Refleksi-Belajar Bersama Orang Talang Mamak Selengkapnya »

Scroll to Top