Renungan Seorang Lansia: Kondisi Poleksosbud Indonesia Sejak Beberapa Dasa Warsa Terakhir*

Oleh:  Gunawan Wiradi   PENDAHULUAN/LATAR BELAKANG Dalam suasana pandemik Covid-19 sekarang ini, saya sebagai seorang yang amat lanjut usia, tanpa senagaja terpaksa menjadi Semar, atau “ Mesem di Kamar”, tersenyum di kamar saja. Meski secara relatif kondisi badan saya termasuk sehat, namun dalam usia yang hampir 88 tahun ini, tentu saja kemampuan saya dalam beraktivitas …

Renungan Seorang Lansia: Kondisi Poleksosbud Indonesia Sejak Beberapa Dasa Warsa Terakhir* Selengkapnya »

[Bahan Materi] Sinematik #8: Fenomena RUU vs Krisis Sosio-Ekologis: Quo Vadis Indonesia?

Sejak pertengahan 2019, publik sudah dikejutkan dengan bergulirnya RUU Pertanahan, di samping Perubahan UU KPK dan RUU KUHP. Fenomena RUU ini kembali muncul menjelang 2020 dengan bergulirnya empat RUU Omnibus Law, seperti Cipta Kerja, Ibukota Negara, Perpajakan dan Kefarmasian. Bahkan, RUU Minerba (yang tidak diketahui alur prosesnya oleh publik) tiba-tiba sudah masuk ke level pengesahan …

[Bahan Materi] Sinematik #8: Fenomena RUU vs Krisis Sosio-Ekologis: Quo Vadis Indonesia? Selengkapnya »

Sinematik #8: Fenomena RUU vs Krisis Sosio-Ekologis: Quo Vadis Indonesia?

Sejak pertengahan 2019, publik sudah dikejutkan dengan bergulirnya RUU Pertanahan, di samping Perubahan UU KPK dan RUU KUHP. Fenomena RUU ini kembali muncul menjelang 2020 dengan bergulirnya empat RUU Omnibus Law, seperti Cipta Kerja, Ibukota Negara, Perpajakan dan Kefarmasian. Bahkan, RUU Minerba (yang tidak diketahui alur prosesnya oleh publik) tiba-tiba sudah masuk ke level pengesahan …

Sinematik #8: Fenomena RUU vs Krisis Sosio-Ekologis: Quo Vadis Indonesia? Selengkapnya »

[Bahan Materi] Sinematik #7: Kapitalisme, Reorganisasi Ruang dan Krisis Sosio-Ekologis

Masuknya Kapital Besar (baik dari Negara maupun Korporat) di Indonesia berkonsekuensi pada perubahan (reorganisasi) ruang besar-besaran. Reorganisasi itu terlihat jelas dengan masuknya Kapital ke sektor-sektor perkebunan sawit, properti, tambang dan infrastruktur. Fenomena ini menyebabkan perubahan drastis pada ruang sosio-ekologis. Konflik agraria pun tak terhindarkan. Data terakhir di tahun 2019, konflik agraria telah meningkat 279 kasus. …

[Bahan Materi] Sinematik #7: Kapitalisme, Reorganisasi Ruang dan Krisis Sosio-Ekologis Selengkapnya »

Jika Pertanian 4.0 Jawabannya, Lalu Apa Pertanyaannya?*

Penulis: Eko Cahyono** Problematisasi Nalar “Evolusi” Titik berangkat  Revolusi Industri  4.0,  yang  mendasari munculnya  ide Pertanian 4.0 bermula dari Klaus Schwab dan World Economic Forum yang memproklamasikan masuknya Revolusi Industri ke-4 yang dicirikan oleh fusi berbagai teknologi yang mengaburkan batas antara dunia fisik, digital, dan biologi (Schwab 2017). Sayangnya hingga saat ini belum ada definisi …

Jika Pertanian 4.0 Jawabannya, Lalu Apa Pertanyaannya?* Selengkapnya »

Sinematik #7: Kapitalisme, Reorganisasi Ruang dan Krisis Sosio-Ekologis

Masuknya Kapital Besar (baik dari Negara maupun Korporat) di Indonesia berkonsekuensi pada perubahan (reorganisasi) ruang besar-besaran. Reorganisasi itu terlihat jelas dengan masuknya Kapital ke sektor-sektor perkebunan sawit, properti, tambang dan infrastruktur. Fenomena ini menyebabkan perubahan drastis pada ruang sosio-ekologis. Konflik agraria pun tak terhindarkan. Data terakhir di tahun 2019, konflik agraria telah meningkat 279 kasus. …

Sinematik #7: Kapitalisme, Reorganisasi Ruang dan Krisis Sosio-Ekologis Selengkapnya »

[Bahan Materi] Sinematik #6: Bedah Edisi Khusus Jurnal INTEGRITAS KPK “Korupsi Sektor Sumber Daya Alam Indonesia”

Korupsi di sektor sumber daya alam masih terbilang tinggi. Pengelolaan sumber daya alam, yang merupakan ‘ladang basah’, memiliki banyak celah tindak korupsi. Celah ini menimbulkan kerugian negara yang tidak sedikit. KPK (2019) mencatat, dari 676 kasus korupsi yang terjadi hingga 2019, 174 pelaku dari swasta, 156 pelaku dari pegawai pemerintah, 137 pelaku anggota DPR/DPRD dan …

[Bahan Materi] Sinematik #6: Bedah Edisi Khusus Jurnal INTEGRITAS KPK “Korupsi Sektor Sumber Daya Alam Indonesia” Selengkapnya »

[Bahan Materi] Sinematik #5: Oligarki Industri Batu Bara dan Krisis Sosio-Ekologis

Daya tarik Batu Bara masih begitu kuat bagi para pemodal besar. Tahun 2015, 6.400 IUP dinyatakan clean and clear. Kalimantan menduduki jumlah IUP terbesar sebanyak 2.700 IUP, menyusul Sumatera. Namun, daya tarik batu bara meminta tumbal manusia dan lingkungan. 3.033 lubang bekas tambang masih menganga tanpa penanganan khusus. 140 anak tewas terjatuh ke lubang bekas …

[Bahan Materi] Sinematik #5: Oligarki Industri Batu Bara dan Krisis Sosio-Ekologis Selengkapnya »

Negara, Wabah, dan Krisis Pangan

*Video ini bersumber dari channel YouTube WatchDoc Documentary dengan tautan berikut: https://youtu.be/ZOBkJzC0LFg Pangan adalah kebutuhan dasar manusia paling pokok. Mengalirnya kehidupan makhluk hidup tidak lepas dari sumber makanan. Namun, apa jadinya bila dalam satu wilayah ternyata tidak memiliki sumber bahan makanan/pangan? Kebijakan pemerintah memilih diksi ‘ketahanan pangan’ menjebak rakyat terhadap ketergantungan terhadap impor pangan dari …

Negara, Wabah, dan Krisis Pangan Selengkapnya »

[Sinematik #5] Oligarki Industri Batu Bara dan Krisis Sosio-Ekologis

Daya tarik Batu Bara masih begitu kuat bagi para pemodal besar. Tahun 2015, 6.400 IUP dinyatakan clean and clear. Kalimantan menduduki jumlah IUP terbesar sebanyak 2.700 IUP, menyusul Sumatera. Namun, daya tarik batu bara meminta tumbal manusia dan lingkungan. 3.033 lubang bekas tambang masih menganga tanpa penanganan khusus. 140 anak tewas terjatuh ke lubang bekas …

[Sinematik #5] Oligarki Industri Batu Bara dan Krisis Sosio-Ekologis Selengkapnya »

Scroll to Top